25 March 2018

YOUR NETWORK IS YOUR MOST VALUABLE ASSET

Network anda adalah asset anda yang paling berharga!

Namanya Riva, seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua anak yang sekarang sudah kuliah. Tadinya Riva adalah seorang Sarjana Hukum dari sebuah Universitas terbaik di negeri ini. Tetapi karena Riva harus fokus pada mendidik dan membesarkan kedua anaknya, Riva memilih untuk tidak berkarier dan menjalankan tugasnya sebagai Ibu Rumah tangga (yang baik).

Pada saat itulah Riva mendampingi suaminya yang menjadi pengusaha, dan tetap aktif dì beberapa organisasi dan mengembangkan networknya.

Setelah kedua anaknya beranjak besar, akhirnya Riva pun meneruskan pendidikannya sebagai Notaris, dan setelah selesai dia pun membuka bisnisnya sebagai Notaris di kota itu.
Tadinya Riva agak pesimis mengingat sudah banyak notaris di situ yang sudah berjalan lebih duluan. Dan di kota itu market size untuk jasa notaris tentunya terbatas. Tetapi ternyata kenyataannya jauh lebih indah dari kecemasannya.
Riva mulai mendapatkan client satu per satu, dan lama lama jumlahnya menjadi banyak sampai Riva hampir kewalahan. Dan hampir semua kliennya adalah rekomendasi dari teman-temannya.
Hari itu saya bertemu dengannya setelah cukup lami kami tidak bertemu, dan Riva bilang,”Benar juga ya Pam. Ternyata networking itu sangat sangat bermanfaat!”

Off course, networking is very powerful.  Dan dalam cerita di atas, networking is much more powerful than seniority!
Ternyata Riva yang lebih junior daripada Notaris lain, tetap berhasil mengembangkan bisnisnya berkat jaringan networking yang dia punya. Voila!

Semua yang bergelut di bidang bisnis pasti mengerti betapa pentingnya networking. Baik itu untuk menjalankan bisnis, oppotunity, project, tender, atau juga untuk mencari pekerjaan. Saya sendiri hampir selalu mendapatkan pekerjaan saya dari networking dan bukan dengan cara klasik seperti  melamar pekerjaan.

Masalahnya banyak yang tidak mengerti apa itu networking.
Banyak yang berpendapat bahwa networking itu minta tolong pada teman, atau sahabat lama. Jadi tidak heran kalau di Indonesia itu seringkali ada teman lama yang sudah berapa puluh tahun ketemu dan tiba-tiba datang unyul unyul begitu saja dan langsung minta tolong. This is not networking. Kita harus Amengerti bahwa networking itu adalah “give, give and give” or “help , help and help”. Sometimes you may never “take” it!
But it should start by you giving, helping or contributing on something!
Jangan belum apa apa sudah “minta”.

Ivan Misner, PhD mempunyai teori yang lebih tepat tentang networking. Dia bilang,”Networking itu bukan berburu (hunting), tetapi  bertani (farming)”.
Artinya apa? Banyak orang yang berfikir  bahwa networking itu seperti berburu (hunting). Maksudnya ada yang datang dari jauh, kemudian buru buru ingin mengambil manfaat dan kemudian lari.
Padahal yang benar-benar mengerti networking akan tahu  bahaa networking itu seperti bertani atau bercocok tanam, di mana kita harus menanam bibit , merawat dan menyiangi , dan suatu saat (mungkin) akan bisa memetik hasilnya.

Seperti Riva yang bertahun-tahun aktif  berorganisasi dan membantu semua teman-temannya, dan pada saaat Riva memulai bisnisnya ternyata teman-temannya pun merokemandasikan dia. Itu semua adalah buah dari kebaikan hatinya selama bertahun-tahun!

Ok, jadi bagaimana kita membangun networking kita? Ikuti lima langkah di bawah ini ...

a) LIST YOUR DIFFERENTIATORS

Catat apa “kelebihan” anda.
Ingat networking adalah membantu, memberi dan berkontribusi kepada orang lain.
Berarti anda harus mengetahui kelebihan anda, yang bisa anda gunakan untuk membantu orang lain. Apakah itu pengetahuan anda, bakat anda, waktu anda, atau apapun yang anda bisa lakukan untuk membantu orang lain.

b) DEFINE HOW YOU CAN CONTRIBUTE TO OTHERS

Berdasarkan kelebihan anda, analisa dan pikirkan bagaimana anda akan menggunakan kelebihan tersebut untuk membantu mereka di networking anda.

Misalnya, saya suka sharing ilmu dan pengalaman saya. Maka dengan senang hati saya akan bersukarela untuk membantu teman-teman saya di komunitas mereka untuk sharing session , tanpa imbalan apapun.

Riva , yang notaris dalam cerita di atas, kebetulan mempunyai rumah yang cukup besar,  maka dia menyarankan agar semua meeting untuk organisasi dilakukan di rumahnya.

Seorang sahabat saya yang lain, meluangkan waktunya, dan dia bersedia menjadi sekretaris organisasi profesional yang digelutinya.

Orang-orang itu tidak berfikir untuk menerima imbalan, mereka berfikir untuk membantu dan berkontribusi kepada orang lain.

c) BUILD and SELECT YOUR NETWORK based on the POSITIVE AURA

Meskipun anda akan menyumbangkan waktu dan pikiran dan tenaga anda, jangan asal-asalan. Lakukan benar benar dengan selective. Pilih networking yang benar-benar akan ber aura positive, dan juga akan membawa manfaat positive bagi semua pihak. Kalau terlalu banyak drama dan pertengkaran, tinggalkan saja, dan carilah jaringan yang lain.
Pilih sebuah network bukan hanya berdasarkan quality tetapi terutama berdasarkan aura positive yang akan anda dapatkan dari situ.

d) GIVE, GIVE, GIVE .... HELP, HELP, HELP ....

This is about mindset. Ada masa di mana suatu saat anda akan berfikiran “Kenapa saya melakukan semua ini?”
Percayalah bahwa semuanya akan menghasilkan sesuatu, suatu saat nanti.
Untuk sekarang anda hanya perlu memikirkan.... Give ... Give ... Give and help ..help... help!

e) INVEST in YOUR NETWORK: TIME, MONEY, ENERGY


Jadi ingat ya, lakukan kelima langkah ini untuk membangun networking anda ...

a) LIST YOUR DIFFERENTIATORS
b) DEFINE HOW YOU CAN CONTRIBUTE TO OTHERS
c) BUILD and SELECT YOUR NETWORK based on the POSITIVE AURA
d) GIVE, GIVE, GIVE .... HELP, HELP, HELP ....
e) INVEST in YOUR NETWORK: TIME, MONEY, ENERGY

Fokuslah pada membangun network, karena kita tahu,  networking adalah salah satu asset kita yang paling berharga!


Salam Hangat

PS

0 comments

Post a Comment